Monday, November 23, 2009

silent

bonjour, mensen..

jam di laptop gue menunjukkan pukul 6:17 pagi yang artinya bentar lagi gue mesti siap-siap berangkat ke kampus.

gue sengaja nyempet-nyempetin nge-post pagi ini buat ngebagi 'sesuatu' buat kalian. jadi ceritanya pagi ini gue baru aja nemuin another inspiration dari blog jason mraz yang gue baca. judul postnya kali ini adalah the lightness of being quiet. dari judulnya gue rasa lo semua bisa nebak isi dari postingan itu sendiri. dan gue setelah ngebacanya, berhasil mendapatkan sebuah perenungan buat hidup gue.

selama ini entah udah berapa juta kata keluar dari mulut gue. entah itu perkataan serius, biasa aja, atau sekedar becandaan yang (mungkin) enggak penting sama sekali. yang mungkin aja justru nyakitin orang lain.

dari dulu, gue punya teori bahwa permasalahan yang ada di dunia ini, yang terjadi antara sesama manusia, terjadi lebih dari 90% karena miscommunication, misunderstanding.

kita, manusia, termasuk gue sendiri, suka berbicara, suka berbagi. tapi sayangnya, kita terkadang sering berasumsi sendiri menanggapi perkataan yang dilontarkan lawan bicara kita, verbal maupun non verbal. kita suka bicara, tapi di saat kita ga paham, ga ngerti apa yang lawan bicara kita maksud, kita cenderung tidak mau bertanya, lebih memilih untuk berasumsi sendiri, yang akhirnya berakhir pada sebuah kesalahpahaman.

entah kita yang terlalu banyak berbicara sehingga ga menyediakan cukup ruang dan waktu untuk lawan bicara kita memahami dengan sepenuhnya, ataukah memang kita hanya ingin terus berbicara, tapi mencoba untuk memahami.

dan dari apa yang gue baca, dari apa yang gue dapet selama ini, gue akhirnya sampai pada kesimpulan:

dengan diam, kita bisa banyak belajar untuk saling memahami,
dengan cara yang berbeda.




maka apabila kamu tidak dapat mengatakan hal-hal yang baik,
maka diamlah.



dus, ik zal proberen om een stil meisje te worden.

2 comments:

Nisa moeL said...

Mungkin ini maksudnya diciptakan 1 mulut & 2 telinga.......
Pada ke mana ya telinga2 itu?

Prisya Dhiba Ramadhani said...

@amul
iya :)
kedua telinga itu seringnya terlupakan..