Thursday, December 31, 2009

hati dan pilihan

hatimu mungkin memilihku,
seperti juga hatiku selalu memilihmu.
tapi kadang hati bisa bertumbuh dan bertahan dengan pilihan lain.
kadang, begitu saja sudah cukup.

sekarang aku pun merasa cukup.


poyan.
(perahu kertas-dewi lestari)

untuk seseorang yang tepat, di waktu dan tempat yang salah.

kenangan

kenangan itu cuma hantu di sudut pikir.
selama kita cuma diam dan tidak berbuat apa-apa,
selamanya dia akan tetap menjadi hantu.

tidak akan pernah menjadi kenyataan.



luhde.
(perahu kertas-dewi lestari)

Sunday, December 27, 2009

dia

umm, apa ya..
gue pengen ngabarin kalo hidup gue udah jauh lebih baik sekarang.

setelah 'berpisah' untuk kesekian kalinya, akhirnya kita -walopun ga diucapkan secara verbal- benar-benar berpisah.

awalnya rasanya susah, entahlah.
gue udah sangat terbiasa melewati hari-hari bareng-bareng.
susah seneng sedih.

dan pada saat gue harus kehilangan semua kebersamaan itu,
rasanya, aneh, kosong, sakit.

tapi akhirnya gue sadar kalo untuk sekarang inilah jalan yang terbaik.
gue yakin dia bisa hidup lebih baik dan lebih bahagia tanpa gue, juga sebaliknya.
insya Allah.

gue masih ngedoain dia sampe sekarang,
masih sering keinget juga, masih suka mereka-reka kira-kira lagi apa dia sekarang,
apa dia masih sama kaya dulu?

gue harap,
jauh di tempat dia berada sekarang, dia baik-baik aja dan selalu bahagia,
kapan pun, dimana pun, dengan siapa pun..
insya Allah.




baik-baik di sana ya, kay.

Friday, December 11, 2009

22 tahun sudah :)

10 Desember 2009

Tepat pada tanggal tersebut, genap 22 tahun ayah dan ibu saya mengarungi rumah tangga sebagai pasangan suami istri yang saling melengkapi. Suka duka, tawa canda, dan berbagai kisah sudah banyak mereka lewati bersama.

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang hanya berisi sebuah ucapan selamat dari para buah hati mereka, di ulang tahun pernikahan yang ke-22 ini, saya, selaku kakak, dan adik-adik saya, sebagai buah dari perjalanan mereka selama ini, ingin memberikan sesuatu yang berbeda, sesuatu yang lebih dari sekedar sebuah ucapan selamat ulang tahun pernikahan yang rutin, sesuatu yang bisa mereka kenang ketika tua kelak, sesuatu yang bisa membuat mereka bahagia.

08 Desember 2009

Saya mulai mencari-cari ide untuk memberikan kejutan yang berbeda di tahun ini. Yang pertama terlintas di pikiran saya, tentu saja adalah sebuah birthday cake yang nantinya akan saya beli di sebuah bakery shop. Dengan tambahan hiasan lilin dan sebuah kartu ucapan, saya yakin akan menjadi kejutan pertama yang cukup manis nantinya.

Kemudian saya kembali memutar otak, apa selanjutnya selain sebuah birthday cake biasa? Kalau cuma itu, toh tidak ada bedanya dengan surprise yang saya berikan di hari ulang tahun sahabat ataupun teman saya. Saya butuh kejutan yang lain, yang berbeda.

Akhirnya dalam perjalanan dari kampus Indralaya ke Palembang sepulang praktikum farmasi, terbersit sebuah ide. Saya akan memasak. Memasak? Apa istimewanya seorang prisya dhiba ramadhani memasak? Toh semua wanita pada dasarnya (seharusnya) bisa memasak.

Baiklah akan saya jelaskan :) Memasak memang sebuah hal biasa bagi wanita pada umumnya. Sementara saya bukanlah wanita pada umumnya :p Di rumah saya lebih terkenal sebagai tukang makan dibandingkan tukang masak. Dari dulu entah kenapa saya memang lebih tertarik untuk merapikan rumah dan mengerjakan pekerjaan-pekerjaan rumah tangga dibandingkan memasak. Maka dari itu, saya yakin fakta bahwa saya akan memasak untuk kedua orang tua saya dapat menjadi sebuah kejutan yang manis bagi mereka, sekaligus awal yang baik bagi saya untuk mengasah kemampuan baru, kemampuan memasak.

Baiklah, birthday cake sudah, rencana memasak juga sudah. Sudah cukupkah kejutan saya untuk mereka? Tentu saja belum. Saya merasa kedua hal tersebut tidaklah dapat ‘dimiliki’ dan ‘dikenang’ hingga mereka bercucu kelak. Karena sesampainya di lidah, tentulah pada akhirnya semua hanya akan berakhir sebagai sebuah kenangan tanpa adanya sebuah bukti.

Akhirnya, dengan kembali memutar otak, saya mendapatkan sebuah ide yang menurut saya tidak biasa dan begitu manis, sebuah hadiah yang sederhana namun dapat disimpan dan dikenang sebagai sebuah kenangan manis :)

09 Desember 2009

Tiba saatnya mempersiapkan bahan-bahan untuk memberikan kejutan tersebut. Ditemani oleh sahabat saya Nilam, saya pergi ke sebuah hypermarket dibekali dengan catatan belanja di dalam otak saya dan uang tunai dari tabungan saya sendiri, hasil dari honor menjadi mc pelantikan dokter selama ini.

Pertama, sebuah birthday cake. Kedua bahan-bahan untuk memasak. Di sinilah saya sempat kebingungan. Karena ingin menyuguhkan sesuatu yang beda, saya berniat membuat bruschetta, karena mudah dan cukup enak(maklum saya pemula di bidang masak-memasak :D. Tetapi sebenarnya jauh di lubuk hati saya, saya ingin membuat spaghetti bolognaise karena semua anggota keluarga saya suka dan adik saya Ketie yang sedang kuliah di UI, dulu sering membuatkannya untuk kami di setiap momen-momen spesial.

Sayangnya, rencana ini sempat diragukan oleh banyak pihak. Adik bungsu saya, Randi, mengerutkan dahi meragukan rencana saya membuat spaghetti pada saat saya menyampaikan rencana ini kepadanya. Kalimat yang terlontar dari mulutnya,

“Heh? Emang bakal enak?”

Aduh aduh perih hati saya mendengarnya :D. Tapi saya tetap maju tak gentar. Saya lalu menghubungi Nilam (pada tanggal 8 Desember 2009) dan berkonsultasi dengannya. Namun betapa sedihnya saya saat komentar dari sahabat saya di seberang telepon adalah sama dengan komentar dari adik saya Didi,

”Emangnya spaghettimu enak, Pris?”

Aduh, tambah pedih hati saya, hahaha. Tapi sekali lagi saya berusaha pantang menyerah dan meminta dukungan dari Ketie, sang master spaghetti. Akan tetapi lagi-lagi komentar yang saya dapat adalah,

”Emangnya spaghetti kakak bakal enak? Kakak kan belum pernah bikin spaghetti”

Oh Tuhan begitu banyak orang yang meragukan saya. Hal ini benar-benar menggoyahkan niat dan tekad kuat saya.Tetapi alhamdulillah pada detik-detik terakhir akhirnya saya tetap memutuskan untuk membuat spaghetti bolognaise bukan bruschetta. Saya ikuti kata hati saya dan saya abaikan dulu untuk sementara komentar-komentar tersebut.

Di sana, tak lupa saya membeli sebuah ’hadiah’ yang tak biasa yang dapat menjadi kejutan sekaligus kenangan manis untuk ayah dan ibu tersebut. Dan akhirnya dengan susah payah dan sekuat tenaga agar tidak ketahuan(saya sampai lewat pintu dapur segala) saya sampai ke rumah membawa semua bahan yang diperlukan dengan selamat.

10 Desember 2009

Waktu yang ditunggu-tunggu telah tiba. Saya sengaja memilih momen sore hari untuk memberikan kejutan, karena sore hari adalah waktu santai dan waktu berkumpulnya keluarga.

Maka tepat pukul 3 sore, saya mulai meletakkan lilin di atas birthday cake, menghidupkannya, menaruhnya di atas nampan untuk segera dipersembahkan untuk dua orang yang paling saya cintai. Tak lupa, sebuah hadiah yang telah dibungkus kertas kado dan dibalut pita yang manis, lengkap dengan sebuah kartu ucapan.

Happy 22nd wedding anniversary” ,ucap saya sembari tersenyum.

Ibu saya menoleh sembari tersenyum lebar. Ayah saya yang sebelumnya sedang berbaring beranjak dan segera menyambut kue manis bertabur lilin tersebut. Mereka berdua tersenyum bahagia, make a wish bersama, kemudian meniup lilin bersama. Lilin yang menandakan tepat 22 tahun mereka telah membina keluarga dengan penuh kerukunan dan kasih sayang.

Tibalah saatnya membuka ’hadiah’ yang sudah saya persiapkan. Ibu saya membaca kartu ucapan yng kami beri. Ayah saya membuka kertas kado dengan hati-hati. Dengan telaten beliau membukanya, ibu saya menunggu dengan sabar. Dan akhirnya hadiah itu terbuka seutuhnya,

Sebuah bingkai foto besar, berisi 8 buah foto ayah dan ibu saya, sejak masih muda hingga saat ini.

Foto pertama dan kedua: Foto ayah dan ibu beberapa tahun sebelum menikah. Ibu saya terlihat begitu cantik di mata saya, kulitnya putih dan badannya mungil. Ayah saya masih terlihat sangat kurus di usia mudanya, jauh berbeda dengan sekarang.

Foto ketiga: Foto ayah dan ibu saya dengan latar belakang danau Ranau dengan beberapa anak kecil yang sedang mandi di sana. Di foto ini mereka masih terlihat amat muda.

Foto keempat: Foto pernikahan ayah dan ibu saya. Mereka terlihat begitu bahagia dalam balutan baju pernikahan adat Sumatera Selatan. Pada saat menikah ibu saya berumur 22 tahun dan ayah saya berumur 27 tahun. Merupakan foto favorit saya karena momen pada foto tersebut begitu membahagiakan^^

Foto kelima: Foto ayah dan ibu saya dengan latar belakang kebun teh Pagaralam, diambil tahun kemarin. Terlihat ayah merangkul ibu dari belakang. Salah satu foto yang sangat ibu sukai.

Adapun ketiga foto terakhir diambil saat berlibur di Bandung awal Agustus silam. Mewakili keadaan dan cinta mereka pada masa sekarang.

Alhamdulillah ayah dan ibu suka dan bahagia dengan hadiah kecil saya dan adik-adik tersebut. Ayah saya sampai bergeleng-geleng, heran darimana dan kapan saya mengumpulkan foto-foto jaman dahulu beliau tersebut.

Dan akhirnya, sebagai penutup kejutan, saya memasak spaghetti bolognaise untuk mereka. Dan alhamdulillah spaghetti tersebut rasanya enak, dibuktikan dengan piring ayah, ibu, dan didi yang bersih tak bersisa ;)

Selamat ulang tahun pernikahan ke-22 ayah dan ibu.

Semoga cinta ayah dan ibu, cinta keluarga kita, akan terus bersemi sekarang, nanti, selama-lamanya.

Aamiin ya Robbal’alamiin..


We houden van jullie,

Heel erg hard..



Palembang, 11 Desember 2009

19.24 WIB

Tuesday, December 08, 2009

dearest Allah SWT

dearest Allah SWT,

thank you so much for everything.
I'm very grateful for having You in every single time that I have, every single air that I breath.
I want to become closer and closer with You.
You're the only one who accompany me whenever I feel sad and alone.
You forgive my mistakes, You always be there for me.
Your love is so pure, priceless and timeless.

merci beaucoup, mon Dieu :)

Monday, December 07, 2009

mon ami

mon ami,
kamu tahu?
aku sedih melihat kamu selalu begitu.

kamu bilang mau mendengarkan,
tapi apa yang kamu lakukan?
kamu selalu menyalahkan, kamu selalu menghakimi.

mon ami,
maaf,
tapi kamu tidak sebijaksana itu, kamu tidak selalu benar.
itulah kenyataannnya.

tidakkah kamu letih?
tidakkah kamu letih selalu menyalahkan dan menghakimi orang lain selama 2 tahun ini?

kapan kamu mau mencoba melihat dari sudut pandang orang lain?

mon ami,
maaf,
tapi aku sedih melihat kamu selalu begitu.

dan aku tidak bisa apa-apa.
aku sudah mengingatkan, aku sudah memberi tahu,
tapi seperti biasa,
kamu selalu mengganggap dirimu benar, tidak pernah salah.

mon ami,
aku letih,
maafkan aku.

Sunday, November 29, 2009

a letter from a 'father'

Dear Prisya,
A perfectionist is a person who is displeased by anything that does not meet very high standards, a person who strives for or demands the highest standards of excellence in work, etc. Nothing wrong to be perfectionist as long as we realize that "There are no perfect men in the world; only perfect INTENTIONS."

It is absolutely vital in a good Islamic marriage that the wife respect her husband, otherwise the marriage is going to be a miserable business. Since one of the basic ground-rules of Islamic marriage is that the husband is the 'imam' and the head of the household, he has to prove himself worthy of that position, and that he can leads you to happiness in this life and in the Hereafter.

So, don’t worry, keep trying to find the prince of your dream who is intelligent, patient, humorist, mature, and religious, of course.

May Allah guide you to find your soul-mate, and may Allah guide all of us, Amin.

Votre accueil, cher. Pouvoir Dieu vous bénit.

dr. Mutiara Budi Azhar, SU, M.Med.Sc
Nov 28th 2009
17.55



merci beaucoup, monsieur budi.
que Dieu vous bénisse aussi

Saturday, November 28, 2009

a guitar and a great voice


malem ini, gue lagi sibuk menatap laptop di ruang tv, ketika tiba-tiba sayup-sayup gue denger lagu 'when a man loves a woman' yang dibawain oleh michael bolton.

I thought it was michael bolton.
but It wasn't.

pas gue ngalihin pandangan dari laptop ke tv, ternyata yang nyanyiin bukan michael bolton.
yang nyanyiin adalah seorang anak bangsa bernama sandhy sondoro.

oh my dear God...
suaranya mirip banget sama michael bolton.
baguuuus banget, berat, serak, aih pokoknya bagus bangeeeet!
ga heran sandhy jadi juara di kompetisi penyanyi muda Internasional di Latvia.
ditambah lagi, sandhy mungkin sedikit dari penyanyi Indonesia yang ga cuma jual tampang.
God, I think I'm falling in love with him, haah...


semoga secepetnya gue bisa nonton sandhy secara live! aamiin ya robbal'alamiin.
love you so, sandhy! :)


a guitar and a great voice.

les choristes


les choristes

beberapa hari yang lalu, gue nonton film yang diputer di world cinema Metro TV, judulnya Old Boy. dan di mata gue, film ini adalah salah satu film festival yang paling bagus yang pernah gue tonton. mulai dari akting tokoh utamanya, sampe ke alur ceritanya.

dari dulu, gue selalu suka nonton film-film festival. film festival pertama yang gue tonton adalah L'Enfant, sebuah film festival perancis yang gue tonton di kelas bahasa perancis waktu gue masih sekolah di belgia dulu. Terus ada Les Choristes yang gue tonton dalam perjalanan dari Belgia ke Itali, sama Paris, Je t'aime, yang ini gue tonton di Metro TV juga, yang keduanya sama-sama film perancis.

lantas ada The Constant Gardener, Pan's Labyrinth, sama Das Parfum. semuanya gue tonton di bioskop kota Neerpelt, tetangga kota kecil gue Overpelt. terus ada film berbahasa portugis yang bagus banget, Central do Brasil. terakhir film festival yang gue tonton di Indonesia dan udah berkali-kali tapi ga pernah bikin bosen, Children of Heaven.

dari semua yang gue tonton, hampir semua jadi favorit gue, tapi yang paling gue suka adalah Les Choristes sama The Constant Gardener. semua aspek dalam filmnya, bagus banget. temanya juga beda, ga seperti film hollywood kebanyakan. sedangkan endingnya, ga mutlak happy ending kayak film-fim buatan negeri Paman Sam itu.

satu hal yang sering gue sayangkan adalah kenyataan bahwa gue tinggal di palembang. coba kalo gue tinggal di jakarta atau bandung, gue bisa lebih banyak nonton film-film festival dgn dateng ke Jiffest misalnya. gue secara pribadi emang ga terlalu suka nonton ke bioskop mantengin semua film hollywood terbaru, gue prefer beli buku daripada beli tiket bioskop. tapi kalo buat film festival, gue rela deh kalo harus menguras kocek bahkan ngantri berjam-jam biar bisa nonton.

satu hal yang menurut gue jadi perbedaan mendasar antara film festival sama film yang diputer di bioskop (film-film hollywood), di film-film festival, lo bisa dapet sesuatu yang jarang bisa lo dapetin di film lainnya. lo bisa dapet 'pelajaran' yang lebih, sesuatu yang begitu bermakna. bukan sekedar dateng-nonton-terus pulang. lo bisa dapet 'sesuatu' untuk direnungkan, sesuatu yang bakal terus lo inget sampe kapanpun.

ke depan, gue berharap bisa terus nonton film-film festival, walo untuk sekarang cuma bisa nonton via world cinema Metro TV.

gue pengen terus merenung. ngedapetin hal-hal bermakna dan berharga dari film-film festival, untuk dijadiin pembelajaran hidup, karena gue pengen terus belajar, karena gue pengen jadi lebih bijak dalam menyikapi hidup :)


insya Allah, aamiin.

idul adha tahun ini

entah kenapa, udah beberapa tahun terakhir gue ngerasa tiap lebaran, entah itu idul fitri atau idul adha, suasananya bertambah sepi dibandingin dulu-dulu banget.

kalo dipikir-pikir, ya mungkin karena waktu jaman dulu-dulu banget itu, tepatnya saat gue masih kecil, rumah gue selalu rame sama sepupu gue yang seabreg-abreg yang juga masih pada kecil-kecil. dan gue juga selalu dapet duit lebaran a.k.a salam tempel yang bikin lebaran di mata gue kala itu tambah rame.

sementara sekarang, sepupu-sepupu gue udah pada gede semua, termasuk gue sendiri. kita sama-sama sibuk, sibuk oleh tugas kuliah, kerjaan, atopun ngurusin anak bagi sepupu gue yang udah pada nikah. mereka juga udah pada mencar-mencar, ga bisa ngumpul-ngumpul kaya dulu lagi.

tapi satu hal yang gue sadari, seiring dengan sepinya lebaran dari tahun ke tahun, tiap malem lebaran gue jadi lebih sering merenung. mikirin apa-apa aja yang udah gue lakuin selama hidup di dunia ini. kedengerannya emang klise ya, tapi emang gitulah adanya. di saat takbir berkumandang di masjid, gue duduk diem di kamar dalam gelap, ngeliat keluar jendela yang sengaja dibuka. gue merenung, mencoba me-review kembali apa aja yang udah gue lakuin selama ini,

kesalahan-kesalahan gue,
kekhilafan-kekhilafan gue.

dan perenungan beberapa saat itu, berhasil membuat gue merasa terlahir kembali. engga tau kenapa. di momen-momen itu juga, gue memutuskan untuk mengucapkan selamat tinggal sama masa lalu gue yang seringnya membuat gue kepikiran di hampir setiap malam sebelum gue tidur.

dan itu semua juga udah gue lakuin di malam takbiran idul adha tahun ini.
walo lebaran tahun ini kembali sepi, tapi gue bersyukur,

bisa terlahir kembali.



selamat tinggal masa lalu.

Thursday, November 26, 2009

merpati putih

mengering sudah bunga di pelukan
merpati putih berarak pulang terbang menerjang badai
tinggi di awan, menghilang di langit yang hitam

s'lamat berpisah kenangan bercinta
sampai kapankah jadinya aku harus menunggu
hari bahagia seperti dulu

bersama kasih kembali mesra
bercumbu langit memadu satu janji berjuta bintang
dalam pelukan sehangat pagi yang cerah

selamat berpisah kenangan cinta.

bonne anniversaire, ketie :)

ketie sasenda.
26 November 1991.
anak kedua dari tiga bersaudara.
si fashionable yang dari kecil sering dikira orang-orang ada keturunan bule gara-gara rambutnya yang coklat.
sampe pernah ampir 'ditangkep' dan 'disidang' sama pak ken di jubel gara-gara dikira ngecat rambut.

hobi kalo dulu sih nangis.
kalo sekarang kayanya belajar :)

waktu masih balita pemalu dan cengeng banget, tiap difoto bawaannya pasti mewek, terus ntar hasil fotonya jadi aneh gitu gara-gara dia merengut. eh dianya malah tambah mewek. semua orang kalo liat fotonya jaman balita pasti ketawa guling-guling ngeliatnya.

waktu SD sampe dengan kelas 6an, rambut bulenya itu masih tipis banget, sampe-sampe topi SDnya jarang dilepas kecuali di kelas. dulu pas kelas 4 SD sering digangguin temen-temennya, sampe si kakak mesti turun tangan sampe ngegebrak-gebrak meja. untunglah ketie punya kakak preman.

masuk waktu SMP. beda sama si kakak (dan si adek) yang dua-duanya lintas rayon ke spensa, si ketie milih sekolah di SMP 15. dengan alasan papa mama dan ketie: lebih deket rumah. jaman SMP ketie memang masih penakut dan pemalu.

masuk SMA. untunglah ketie bisa ngikutin jejak kakaknya. sekolah di SMA Plus Negeri 17 Palembang yang jadi kebanggaan orang seantero Palembang(oke, berlebihan ya gue). di sana dia sebenernya dapet kesempatan buat masuk aksel juga sama kaya kakaknya (dan adeknya). tapi lagi-lagi dia milih nentuin jalannya sendiri. dia ga mau dan mutusin masuk kelas reguler(3 tahun).

waktu berlalu, si gadis berambut coklat ini pun perlahan banyak berubah. dari yang sebelumnya pemalu dari kecil, mulai berani berbicara di depan orang banyak. dari yang dulu belajar cuma pas ujian, jadi rajin banget belajar. mengalahkan si kakak yang notabene emang pemales dan kerjaannya cuma ngebo doang.

puncaknya, di kelas 3 dia berhasil jadi juara umum 5 untuk anak IPA se-jubel. tapi bukan ketie namanya kalo tetep sama kaya kakaknya. dia ga mau masuk kedokteran, walopun dia bisa ngambil PMDK kedokteran. dia ga mau jadi dokter. dan dia ga mau kuliah di unsri. sementara menurut sang papa di unsri yang bagus cuma fakultas kedokterannya(no offense buat fakultas lain).

dan si ketie pun akhirnya banting setir. si anak IPA yang 3 tahun berkutat dengan ilmu sains akhirnya berniat ngambil IPS. what a girl :) dan kaya belom lengkap kejutannya buat keluarga, dia jadi juara 1 try out IPS se Palembang yang diadain sama ITb. sampe dapet piala segala yang bersanding dengan indahnya di rumah, di samping kumpulan piala yang didominasi milik si kakak.

ga heran karena tiap malem dia berkutat dengan soal-soal TO IPS dan juga harus belajar pelajaran-pelajaran IPA buat UN sementara si kakak malah tidur kaya kebo dari jam 9 sampe jam 5. karena tiap malem dia sholat tahajud, minta diberikan yang terbaik sama Sang Maha Pemberi.

dan akhirnya semua hasil dari kerja kerasnya terbayar.

dia lulus Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Indonesia.
orang pertama dalam keluarganya yang menginjakkan kaki di universitas kebanggaan bangsa ini.

dan sampai sekarang dia masih merantau. sendiri di jakarta mengejar cita-citanya.
besok idul adha dan dia ga balik karena tiket pesawat mahal dan toh akhir tahun dia pulang dan libur sebulan penuh.

ketie. ketie. ketie.
gadis kecil yang cengeng dan pemalu.
sekarang sudah bertransformasi menjadi seorang anak muda yang penuh semangat, berjuang sendiri, dan ga pernah letih untuk selalu belajar.

ketie, I'm proud of you..
terima kasih sudah menjadi adik yang begitu baik selama 18 tahun.
terima kasih sudah menjadi pendengar yang baik yang selalu ada untuk kakakmu ini.
terima kasih untuk setiap waktu yang kita jalani bersama,
terutama untuk setiap malam penuh kisah sebelum tidur yang tak akan pernah terganti dan takkan pernah terlupakan.

selamat ulang tahun yang ke-18..
semoga Allah SWT Sang Maha Pemberi dan Maha Mengabulkan Do'a selalu melimpahkan berkah, rahmat, dan ridhoNya untukmu, untuk kita, untuk semua.

we houden van je, heel erg hard.
drie lieve kusjes van ons allemaal.




26 November 2009.


Wednesday, November 25, 2009

paradox

the paradox of our time in history is that we have taller buildings but shorter tempers,

wider freeways, but narrower viewpoints.

we have multiplied our possessions, but reduced our values.

we talk too much, love too seldom, and hate too often.

(dhimas satria pinilih)



hartelijk bedankt voor maken mij geinspireerd, dhim.

Monday, November 23, 2009

silent

bonjour, mensen..

jam di laptop gue menunjukkan pukul 6:17 pagi yang artinya bentar lagi gue mesti siap-siap berangkat ke kampus.

gue sengaja nyempet-nyempetin nge-post pagi ini buat ngebagi 'sesuatu' buat kalian. jadi ceritanya pagi ini gue baru aja nemuin another inspiration dari blog jason mraz yang gue baca. judul postnya kali ini adalah the lightness of being quiet. dari judulnya gue rasa lo semua bisa nebak isi dari postingan itu sendiri. dan gue setelah ngebacanya, berhasil mendapatkan sebuah perenungan buat hidup gue.

selama ini entah udah berapa juta kata keluar dari mulut gue. entah itu perkataan serius, biasa aja, atau sekedar becandaan yang (mungkin) enggak penting sama sekali. yang mungkin aja justru nyakitin orang lain.

dari dulu, gue punya teori bahwa permasalahan yang ada di dunia ini, yang terjadi antara sesama manusia, terjadi lebih dari 90% karena miscommunication, misunderstanding.

kita, manusia, termasuk gue sendiri, suka berbicara, suka berbagi. tapi sayangnya, kita terkadang sering berasumsi sendiri menanggapi perkataan yang dilontarkan lawan bicara kita, verbal maupun non verbal. kita suka bicara, tapi di saat kita ga paham, ga ngerti apa yang lawan bicara kita maksud, kita cenderung tidak mau bertanya, lebih memilih untuk berasumsi sendiri, yang akhirnya berakhir pada sebuah kesalahpahaman.

entah kita yang terlalu banyak berbicara sehingga ga menyediakan cukup ruang dan waktu untuk lawan bicara kita memahami dengan sepenuhnya, ataukah memang kita hanya ingin terus berbicara, tapi mencoba untuk memahami.

dan dari apa yang gue baca, dari apa yang gue dapet selama ini, gue akhirnya sampai pada kesimpulan:

dengan diam, kita bisa banyak belajar untuk saling memahami,
dengan cara yang berbeda.




maka apabila kamu tidak dapat mengatakan hal-hal yang baik,
maka diamlah.



dus, ik zal proberen om een stil meisje te worden.

Saturday, November 21, 2009

alhamdulillah

alhamdulillah :)

di beberapa hari terakhir yang cukup sibuk dan sangat melelahkan, gue mendapatkan beberapa hadiah sekaligus dari Allah SWT. terima kasih Ya Allah, ik hou van U heel erg hard.

hadiah pertama: gue libur hari kamis & jum'at kemaren!
alhamdulillah, jadi gue bisa mulai ngebaca slide-slide yang udah numpuk dengan indahnya di kamar. sejauh ini gue udah menyelesaikan slide saraf dan beberapa slide litmin(kulit & kelamin). dan gue juga punya cukup waktu buat nonton DVD yang udah pada ngantri.

hadiah kedua: gue dapet 'wejangan' yang menyejukkan banget dari temen gue yang namanya Rafika. gue bersyukur banget sama Allah SWT udah dipertemukan dengan orang sebaik Fika, yang bisa ngasih pandangan, nasehat, pencerahan buat gue. temen yang sesungguhnya. terima kasih ya Allah, terima kasih Fika :)

hadiah ketiga: proposal gue buat ganti hape diterima! yippiee!! emang sih belinya pake duit tabungan gue sendiri, tapi mama udah janji mau nambah-nambahin, hehehe. dalam waktu dekat gue juga mau ngajuin proposal buat beli headset iPod yang baru, mengingat punya gue udah rusak parah gara-gara nyangkut dengan indahnya di pintu mobil, heuh. anyway, sekarang iPod gue cepet banget abis baterenya, kalo dulu bisa dipake seharian sekarang sejam udah tinggal dikit aja baterenya, hiks.

hadiah ke-empat: gue sekarang udah free dari segala urusan organisasi! yeyeye! belom sepenuhnya sih, masih megang jabatan di BPN ISMKI, tapi februari ntar juga bakal udah kelar. yang penting (akhirnya) sekarang tiap weekend dan balik kuliah gue bisa stay di rumah, belajar, dan belajar masak! :D gue juga udah mulai mikirin soal skripsi, kayanya gue mo ngambil soal kejang pada anak, biar tiap minggu bisa kunjungan ke bangsal anak. waaaah ngebayanginnya aja udah nyenengin banget!

alhamdulillahirobbil'alamiin.
gue bersyukur banget, terima kasih ya Allah untuk hadiah-hadiah yang Engkau berikan,

U bent de beste :)

Tuesday, November 17, 2009

allergic contact dermatitis

Skenario 1 Blok 15 Sistem Neurosensoris

A, 62 years old male with a past medical history of traumatic amputation who was wearing a below the knee prosthesis on the right limb came to the hospital with the complaint of 2 month history of a severely pruritic lichenified plaques. The problem began on the right knee and then spread to the right thight. Physical examination: patchy hyperpigmented lichenified plaques on the dorsal and ventral aspects of the right knee and thigh. No past history of urticaria and asthma. He was treated with topical clobetasol propionate 0.05% ointment on the affected areas and oral antihistamines with only partial resolution of the eruption.

What is the diagnosis?
What is your suggestion for the further examination?

--------------------------------------------------------------------------------

Hipotesis:
A, laki-laki berumur 62 tahun mengalami dermatitis kontak alergika et causa penggunaan karet pada prosthesis bawah lutut.

Penegakan Diagnosis

-Anamnesis, meliputi:
  • Keluhan utama : adanya plak terlichenifikasi yang sangat gatal selama 2 bulan terakhir, dimulai dari lutut kanan yang kemudian menyebar ke paha kanan.
  • Riwayat Alergi : tidak ada, tidak ada riwayat urtikaria dan asma.
  • Riwayat terpajan zat-zat yang bisa menimbulkan reaksi alergi: menggunakan prosthesis(kaki palsu) bawah lutut.
  • Riwayat pengobatan sebelumnya: salep topikal clobetasol propionate 0.05% dan antihistamin dengan kesembuhan parsial.
-Pemeriksaan fisik:
  • Ditemukan adanya plak terlichenifikasi yang hiperpigmentasi dan melebar pada area dorsal dan ventral lutut dan paha kanan.
-Pemeriksaan penunjang:
  • Perlu dilakukan patch test.
Diagnosis Banding
  1. Dermatitis Kontak Alergika
  2. Dermatitis Kontak Iritan
  3. Neurodermatitis Sirkumskripta
Dermatitis Kontak Iritan
  • Gejala klinis muncul pada pajanan(exposure) pertama.
  • Lesi timbul cepat, beberapa menit sampai dengan beberapa jam
  • Fenomena decresendo yaitu reaksi puncak peradangan terjadi dengan cepat, kemudian cepat mereda)
  • Morfologi lesi fase akut : eritema, edema, vesikel, bulla, pustula, sampai dengan nekrosis dan ulkus. Fase subakut dan kronik: hiperkeratosis, fisura, lesi berbatas tegas(sirkumskripta) pada area pajanan.
  • Keluhan atau gejala : rasa nyeri dan terbakar.
Pada kasus: gejala terjadi berangsur-angsur tidak pada pajanan pertama. Lesi timbul lamban dan bertambah parah(bukan cepat mereda). Keluhan yang timbul adalah rasa sangat gatal bukan rasa nyeri dan terbakar.

Neurodermatitis Sirkumskripta
  • Terjadi akibat suatu siklus garuk-gatal karena rangsangan pruritogenik.
  • Disebabkan oleh gigitan serangga, kulit kering, pakaian ketat, stres, dan kelainan kulit oleh stigmata atopik.
  • Dapat terjadi di bagian tubuh manapun, tidak bergantung pada kontak/pajanan seperti pada dermatitis kontak.
Pada kasus: tidak terdapat riwayat terjadinya siklus garuk-gatal. Tidak ada data mengenai pajanan pruritogen. Keluhan dan lesi terbatas pada daerah yang terpajan/kontak dengan prosthesi bawah lutut/kaki palsu yang digunakan.

Diagnosis Kerja

Dermatitis Kontak Alergika

Definisi:
adalah reaksi inflamasi lokal pada kulit yang bersifat imunologis, melibatkan reaksi hipersensitivitas tipe IV (Delayed Type Hypersensitivity) yang terjadi akibat pajanan sensitizer/alergen. Respon imunologik terdiri atas 2 fase yaitu fase sensitisasi/induksi dan fase elisitasi.

Etiologi:
  • Senyawa kimia sederhana dengan berat molekul(BM) rendah (kurang dari 1000 dalton) yaitu hapten
  • Nikel
  • Krom
  • Parafenilen diamin
  • Kobalt
  • Formaldehid/formalin
  • Balsam
  • Neomycin
Sistem yang terkena : Kulit/Eksokrin
Genetika : Frekuensi meningkat pada penderita dengan riwayat keluarga menderita alergi.
Insidensi : Semua usia, Laki-laki = Perempuan.

Gejala Klinis:
  • Penderita umunya mengeluh gatal pada area yang terpajan/kontak dengan sensitizer/alergen.
  • Pada tipe akut : dimulai dari bercak eritematosa yang berbatas tegas(sirkumskripta), kemudian diikuti oleh edema, papulovesikel, vesikel, atau bula. Vesikel atau bula yang pecah dapat pecah kemudian menimbulkan erosi dan eksudasi(basah). DKA di tempat tertentu misalnya kelopak mata, penis, skrotum, gejala eritema dan edema lebih dominan daripada vesikel.
  • Pada tipe kronik : kulit terlihat kering, berskuama(bersisik), papul, lichenifikasi, mungkin juga fisur, dan berbatas tidak tegas.
  • DKA dapat meluas dengan cara autosensitisasi. Skalp(kulit kepala), telapak tangan, dan telapak kaki relatif resisten terhadap DKA(karena lapisan epidermis yang tebal)
Patogenesis

Fase sensitisasi:
  • Terjadi kontak untuk pertama kalinya dengan sensitizer/alergen dalam hal ini dalm bentuk hapten.
  • Hapten yang merupakan antigen tidak lengkap(belum bisa memicu respon imun) melakukan penetrasi ke dalam kulit dan berkonjugasi dengan protein kulit membentuk hapten-carrier complex dan menjadi antigen lengkap.
  • Antigen lengkap mengaktifkan dan mematangkan sel Langerhans epidermis atau sel Dendritik dermis. Antigen selanjutnya ditelan dan diproses oleh sel Langerhans/sel Dendritik menjadi peptid yang selanjutnya dibawa ke permukaan sel Langerhans menjadi MHC-II.
  • Sel Langerhans selanjutnya mengekspresikan molekul-molekul yang diperlukan untuk berinteraksi dengan sel Limfosit T dan melakukan migrasi ke limfe nodus(kelenjar getah bening).
  • Interaksi sel Langerhans yang membawa peptid dan MHC-II di permukaannya bersama dengan sel Limfosit T naif/virgin di dalam limfe nodus kemudian mengaktifkan sel Limfosit T naif menjadi sel Limfosit Th1(T-Helper 1) efektor dan sel Th1 memori.
  • Sel Th1 efektor dan memori kemudian kembali ke kulit yang terpajan/kontak dengan sensitizer melalui aliran darah.
Fase elisitasi:
  • Terjadi pajanan kedua, peptid kemudian akan langsung dikenal oelh sel Th1 memori.
  • Sel Th1 efektor akan melepaskan berbagai interleukin (IFN gamma, TNF alfa) yang menyebabkan inflamasi.
  • Inflamasi ini secara klinis tampak sebagai plak terlichenifikasi yang hiperpigmentasi, melebar, dan bersifat sangat gatal.
Penatalaksanaan

Untuk kasus:
  1. Hindari kontak dengan sensitizer. Pada kasus karena yang menyebabkan terjadinya DKA adalah molekul karet bantalan pada prosthesis/kaki palsu penderita, maka yang pertama kali harus dilakukan adalah melepaskan karet bantalan tersebut.
  2. Kortikosteroid topikal potensi tinggi: salep Flucionide(Lidex) 0.05% 3-4 kali setiap hari hingga kelainan kulit mereda.
  3. Lotion Zinc Oxide, bedak menthol 0.25% untuk menghilangkan gatal.
  4. Lotion Calamine.
Untuk DKA akut:

Dilakukan pengobatan sistemik dengan Kortikosteroid oral 30 mg/hari dengan dosis yang terus diturunkan dan antihistamin oral hydroxyzine 25-50 mg qid, diphenyhidramine 25-50 mg qid.

Prognosis
Bonam

Komplikasi
Neurodermatitis Sirkumskripta

Preventif
Menghindari sensitizer/alergen.

Referensi:
  • Buku Ajar Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
  • Dermatitis, Contact: Griffith's Clinical Consult.
  • Slide kuliah Dermatitis Kontak dan Neurodermatitis Dr. dr. H. M. Athuf Thaha, Sp. KK(K) staf pengajar Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya.
keterangan:
skenario dibuat oleh staf pengajar Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin(Litmin).
hipotesis dan pembahasan dibuat oleh gue sendiri :)

neurosensory system~

hello there!
akhirnya gue bisa nulis lagi setelah seminggu terperangkap dalem jadwal yang super padat, heuheu~

jadi, jadi, gue pengen cerita sekarang, seminggu yang lalu, tepatnya hari senin, kami (gue bersama anak-anak PDU laennya) officially masuk ke blok baru, blok 15 yang ngebahas tentang Special Neurosensory System. Ngejalanin blok ini bikin gue semangat banget mengingat kami udah berhasil ngelewati lebih dari setengah perjalanan kuliah di kedokteran umum yang totalnya ada 22 blok( 1 blok @7 minggu), yang artinya juga tinggal 7 blok menuju gelar sarjana kedokteran (S.ked), yeaay! :D

dari awal gue juga udah berniat penuh buat belajar serius dengan penuh semangat(tsahh) mengingat blok 14 kemaren (Hematology) bener-bener mengerikan(karena jadwal super padet plus beberapa dosennya yang killer abis) dan gue ga mau kengerian blok 14 kemaren kembali keulang.

tapi semangat gue yang begitu tinggi, begitu poool, runtuh seketika dimulai sejak kuliah Introduction yang pertama, hiks.

jadi ternyata oh ternyata, blok 15 yang namanya cantik, asyik, dan menarik ini teramat sangat kompleks saudara-saudara. blok ini -yang termasuk blok klinik dan blok sistem- ternyata ga semudah atau katakanlah se'fun' blok 8 Neuromuskuloskeletal System (Sistem Tulang-Otot-Saraf), atau Blok 10 Cerebrocardiovaskular System (Sistem Pembuluh Darah-Jantung-Otak) yang pembahasan kuliah dan kasus penyakitnya itu masih dalam satu jalur, yang dengan kata lain, asal kita menguasai fisiologi dan patofisiologi sistem tersebut, kita bisa dengan gampang memahami dasar dari sistem organ tersebut plus penyakit/abnormalitas yang terjadi.

sedangkan blok 15 ini, sesuai dengan namanya yang ada embel-embel 'sensory' nya, membahas:

  1. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin(Litmin)
  2. Ilmu Penyakit Telinga, Hidung, dan Tenggorokkan(THT)
  3. Ilmu Saraf/Neurologi
  4. Ilmu Penyakit Mata
begitulah berdasarkan introduction dari dr. Yulia Farida Yahya, Sp. KK(K) sang sekretaris blok.

jadi sekarang apa masalahnya?
hah!
masalahnya tentu aja banyaaaaak!!! (histeris)

pertama 4 mata kuliah di atas itu, tidak terintegrasi, tidak berhubungan, alias berdiri sendiri-sendiri. kalo berdiri sendiri-sendiri berarti tiap matkul bukunya beda, sedangkan 1 matkul bukunya bisa banyak, atau dengan kata lain, buku yang harus gue lahap adalah:
  1. Buku Ajar Litmin: Fitz Patrick Dermatology, Buku Ajar Litmin FK UI a.k.a Buku Merah, Atlas of Dermatology)
  2. Buku Ajar THT: Buku Ajar THT FK UI a.k.a Buku Hijau, Atlas Berwarna THT dr. Abla Ghanie, Sp. THT(K)
  3. Buku Ajar Saraf: Neurologi Dasar dan Klinis a.k.a Buku Hitam -bukan, bukan buku santet kok-
  4. Buku Ajar Mata: sampe detik ini gue belom tau referensinya apa -__-
dan bukunya (tentu aja) tebel-tebel, pastinya ga bisa habis dilahap satu hari, atau satu minggu. satu bulan? gue ragu.. satu tahun? entahlah..
terus FYI, Ilmu THT itu susah! apalagi Ilmu Saraf susah bangeeeet, dan yang paling susah adalah: Ilmu Penyakit Mataaaaa!! dimana kita harus menguasai Fisika Optik! OMG gue benci fisika -__-

ga sampe di sana, pas jadwal akhirnya dibagiin, ternyata oh ternyata(lagi)

GA ADA KULIAH DASAR ANATOMI, FISIOLOGI, HISTOLOGI!!!

oh Bumi, telanlah aku...

kelewatan bener dah, karena ini namanya persis kaya blok 14 kemaren. mulai hari pertama LANGSUNG masuk ke kuliah klinis, langsung ke penyakitnya, ga pake kuliah dasar lagi. dan as usual, seperti yang sudah sangat sering dikatakan di setiap kuliah Introduction ataupun kuliah biasa, dengan kalemnya dr. Yulia berkata,
"karena kalian bukan di sistem SKS lagi tapi udah di sistem KBK, jadi untuk kuliah-kuliah dasar kalian belajar sendiri yaaaa" (sambil senyum)
belajar sendiri? errr, oke.

sedih banget rasanya, hiks. bahkan praktikum anatomi pun ditiadakan, padahal itu praktikum favorit gue. dan saking udah lamanya praktikum anatomi ditiadakan, gue sampe lupa kapan terakhir menginjakkan kaki di lab anatomi menghirup bau formalin dan bertegur sapa dengan para cadaver(mayat manusia yang diawetkan dengan formalin).(oke, gue tau ini kedengeran serem ya? haha)

tapi beneran, padahal kuliah anatomi kan penting(banget!) apalagi fisiologi, kalo histologi, patologi anatomi, sama farmako berhubung gue ga begitu suka jadi ga penting2 amat kali yaa, hee tapi apa boleh buat, nasi sudah menjadi bubur, tinggal gimana biar buburnya bisa jadi enak, walo buburnya pait, hiks

tapi ya kalo dipikir-pikir kapan gue bisa belajar buat kuliah dasar? nemuin waktu buat baca buku-buku dewa yang udah gue sebutin di atas aja ga tau kapan, belom baca slide. gue pengen banget banget ngebaca buku Anatomi Klinik Snell yang bukunya kalo ditimpuk ke muka orang gue jamin itu orang bisa mati minimal koma. belom Fisiologi Guyton yang juga bisa bikin banteng pingsan. belum Patofisiologi Price & Willson yang ada 2 jilid. belum nonton DVD yang udah numpuk kaya menara minta ditonton(eh? apa hubungannya???)

gue sangat suka baca buku, termasuk buku-buku di atas.
masalahnya adalah gue ga sempet, aaaarrrrgggghhh..
kemaren seminggu tiap hari kuliah ampe sore terus. nyampe rumah gue masih harus nyetrika, ngeprint slide, dan berujung dengan kecapean tanpa sempet makan. sekarang minggu kedua udah masuk ke minggu tutorial dan praktikum (yang berarti pulang sore terus PLUS malemnya masih HARUS ngerjain tugas tutorial plus laporan praktikum). terus ntar ga terasa aja udah deket ujian. huhu...

kalo dulu gue sering dibilangin sama temen dari jurusan laen,
"eh, jadi anak kedokteran tuh sibuk banget ya?"
selalu gue jawab,
"eh ga juga kok"
tapi dengan keadaan sekarang, dimana blok ke blok tambah susah, kuliahnya tambah sedikit dan dipadetin, makin deket ke blok akhir, gue makin kurus dan makin tambah jarang makan, kalo ditanya lagi gue bakal jawab,
"Iyaaaa!!!!"
ah kalo dipikir-pikir ga heran banyak dosen yang suka cerita kalo jaman dulu banyak mahasiswa kedokteran yang akhirnya stres berkepanjangan, depresi, sampe ada yang gila. (Ya Allah, jangan sampe gue gitu, huhu)

tapi ya inilah hidup.. (tsahh bahasa gue gaya bener dah ya, haha)
tapi emang ginilah adanya, inilah pilihan gue dan gue ga boleh setengah-setengah ngejalaninnya. emang kalo dipikir gue iri bener sama temen2 gue(adek gue yang kuliah di FISIP contohnya) yang punya banyak waktu luang, kuliahnya nyantai, bisa punya banyak waktu buat baca buku atopun ngelakuin hal lainnya. sedang gue? FYI aja udah 2.5 tahun sketch book gue kosong. dalem setahun gue cuma libur beberapa minggu. paling lama juga sebulan. tiap weekend harus sibuk ngurusin urusan organisasi. gue ngerasa sangat sangat sangat jarang bisa menikmati waktu buat diri gue sendiri.

tapi sekali lagi inilah pilihan gue. dan gue yakin semua yang gue alami, susah, seneng, sedih, semua hal yang gue jalanin selama kuliah 2 tahun lebih ini, bisa bikin gue jauh lebih baik dan insya Allah bermanfaat buat gue kelak. baru sekarang juga gue sadar kalo kuliah di kedokteran itu emang ga gampang, emang susah. terkadang kita pengen banget belajar, tapi ga punya banyak waktu karena jadwal kuliah itu sendiri. untungnya mulai blok ini gue bener-bener ga mau lagi terlibat urusan keorganisasian, walopun udah dibujuk2 sama para petinggi BEM tahun ini. cukup bagi gue 2 tahun penuh disibukkan urusan ini-itu Medifka(alhamdulillah udah selesai tepat kemaren lusa), trs setahun terakhir BEM sm BPN ISMKI(sampe sekarang masih), sampe bikin gue agak-agak lupa dengan apa tujuan gue yang sebenernya.

gue pengen jadi dokter anak.
buka praktek di rumah.
bukan di kota, tapi di daerah terpencil, daerah pedesaan.
ngobatin anak-anak maupun masyarakat pedesaan,
bukan orang-orang kota, bukan orang-orang yang berduit.

itu mimpi gue. sejak dulu. sejak kecil.

dan gue sadar banget sekarang setelah semuanya, setelah 1 blok terakhir dan blok ini, kalo mencapai itu semua ga gampang, kalo untuk mewujudkan semua itu butuh perjuangan,
gue harus belajar, dan emang harus. buat orangtua gue, adek2 gue, satu-satunya kakek gue yang masih hidup dan bertahan demi gue, keluarga besar gue, dan orang yang gue cintai yang dengan dia gue pengen ngewujudin mimpi gue.

karena itulah, walo blok ini susah banget dan mungkin bakal jadi yang tersusah dari semua blok yang udah dijalanin, walo kuliah di kedokteran bisa sampe bikin gila(na'udzubillahi min dzalik),

gue HARUS terus belajar.
bukan cuma dari diktat, slide2 kuliah, buku-buku, dan catetan, tapi dari segala aspek kehidupan,
biar ntar gue bisa jadi dokter yang berhati nurani, yang sekarang jarang kita temui.

dan gue juga HARUS tetep berdoa, berusaha keras, dan bersemangat.
demi orang-orang yang gue cintai.
demi anak-anak yang pengen banget gue tolong.

gue pasti bisa.

insya Allah,
aamiin :)

Sunday, November 08, 2009

luka

luka itu bisa dihapus dengan kata maaf.

tapi sampai kapanpun bekasnya tidak akan pernah hilang.








tidak akan pernah.

Friday, November 06, 2009

tidur

tak perlu kau bangun dari tidurmu
tak usah bersuara menyambutku
ku cukup bahagia berada di sini
di sisimu, memandangimu


tanpa harus kau tahu.




rectoverso - dewi lestari

home

Another summer day
Has come and gone away
In Paris and Rome
But I wanna go home

May be surrounded by
A million people I
Still feel all alone
I just wanna go home
Oh, I miss you, you know

And I’ve been keeping all the letters that I wrote to you
Each one a line or two
“I’m fine baby, how are you?”
Well I would send them but I know that it’s just not enough
My words were cold and flat
And you deserve more than that

Another aeroplane
Another sunny place
I’m lucky, I know
But I wanna go home
Mmmm, I’ve got to go home

Let me go home
I’m just too far from where you are
I wanna come home

And I feel just like I’m living someone else’s life
It’s like I just stepped outside
When everything was going right
And I know just why you could not
Come along with me
'Cause this was not your dream
But you always believed in me

Another winter day has come
And gone away
In even Paris and Rome
And I wanna go home
Let me go home

And I’m surrounded by
A million people I
Still feel all alone
Oh, let me go home
Oh, I miss you, you know

Let me go home
I’ve had my run
Baby, I’m done
I gotta go home
Let me go home
It will all be all right
I’ll be home tonight
I’m coming back home

michael buble

Thursday, November 05, 2009

firasat

sejenak sebelum tidur semalam,
perasaan ganjil itu datang.
ia seolah berbisik sesuatu yang buruk akan datang.

dan ternyata benar.

kini tidak ada lagi aku, kamu, dia, kalian, ataupun mereka.
sekarang hanya ada aku.
hanya aku.




tidak akan ada lagi cerita yang sama.
tidak akan ada.

tik. tok.

tik.
tok.
tik.
tok.
tik.
tok.


tik.tok.tik.tok.


waktu terus berjalan.
dan semuanya terus terakumulasi.

semuanya.




akankah suatu saat ia akan meledak?

kau tahu?

kau tahu?
aku hanya cemburu.

itu saja.

tidak beralasan? mungkin.
apa ini salahmu? bisa jadi.

tapi apa yang aku tau hanyalah,
ada atau tidak adanya aku dalam hidupmu,
berarti bagi mereka.

begitu juga sebaliknya,
ada atau tidak adanya dirimu dalam hiduku,
berarti pula bagi mereka -yang ada dalam hidupku-

tapi apa aku peduli dengan mereka,
kekecewaan mereka -yang ada dalam hidupku- itu?
tidak.

karena sejak hari itu semuanya telah diputuskan,
sekarang bukan lagi mengenai aku dan mereka,
tapi aku dan dirimu.
aku akan berjalan denganmu,
bukan dengan mereka, bukan dengan riuh rendah tawa dan canda mereka.

...

selama ini aku berpikir,
berusaha untuk menjaga,
agar rasa ini tidak membuat hati mana pun terlampau terlukai.

tapi ada yang aku dapat?
akulah pihak yang terluka.
dan apakah mereka -yang ada dalam hidupmu- itu mau sedikit saja peduli?
jawaban yang kudapat adalah sebuah kata:

tidak.

salahkanlah aku yang berekspektasi terlalu tinggi.

ketidakberadaanku adalah kebahagiaan bagi mereka.
keberadaanku adalah sesuatu yang dulu menahan senyum mereka,
menahan tawa mereka, mungkin juga telah merenggut kebahagiaan besar mereka.

tapi sayangnya itu dulu,
dulu sekali rasanya.

sekarang ada atau tidaknya tidak lagi berbeda, semuanya terasa sama,
mereka akan tetap tersenyum, tertawa, berbahagia.
seperti yang pernah kau katakan padaku,
mereka tidak peduli,
dan tidak akan mau peduli.


kau tahu?
aku hanya cemburu.

itu saja.











hanya sebuah pemikiran di suatu pagi yang dingin