Tuesday, March 13, 2012

Cukuplah

Cukuplah bagiku untuk duduk di depanmu saja.
Memandangi matamu yang jernih dan teduh, yang entah menyiratkan apa, kesedihan, kekhawatiran, harapan, atau kebahagiaan.

Cukuplah bagiku untuk menatap wajahmu saja.
Mengamati bagaimana dua lengkung bibirmu bertemu, membentuk garis yang nyaris sempurna, sambil meresapi teh tanpa gula, yang pahit seperti kenyataan bahwa kita tidak mungkin bersama.

Tuhan telah membuat garis hidup kita bersinggungan pada satu titik,
titik dengan kebahagiaan yangmeletup-letup.
Namun layaknya sebuah garis yang akan terus berjalan mengukir, kedua garis tersebut pada akhirnya akan saling meninggalkan, kendati hal tersebut adalah hal yang tidak diinginkan.

Maka cukuplah aku di sini,
Memandangi dan mengamatimu saja,
Meresapi dan mengabadikan setiap saat, di titik yang begitu berharga,
Melukis setiap fragmen dan berharap waktu akan memperlambat segalanya.

Maka cukuplah aku di sini,
Duduk diam di depanmu dengan senyum tanpa kata.
Bernafas dan ada,
untuk memandangi dan mengamatimu saja.



March 6th, 2012.

2 comments:

Anonymous said...

Tenang...
suatu saat akan ada 2 garis yg saling bertemu untuk selanjutnya bisa saling sejajar..

Prisya Dhiba Ramadhani said...

Hopefully :)