Monday, July 05, 2010

Pohon

Gadis itu masih ingat bagaimana awal pertemuan mereka.




Dia berlari-lari.
Masih dengan langkah kecilnya.
Melebur bersama angin yang senantiasa memberikan kesejukkan.

Langkahnya ringan dan dia berlari sembari tertawa-tawa.
Sampai akhirnya dia tiba-tiba berhenti.
Terpukau oleh sebuah siluet di depannya.

Di depannya berdiri sebuah sosok yang belum pernah gadis itu temui sebelumnya.
Tubuhnya tinggi menjulang.
Gagah dengan lengannya yang membentang dan kaki-kaki yang kuat.

Tetapi wajahnya teduh.
Begitu teduh sehingga walau ini pertama kalinya mereka bertemu,
Dia merasa sudah sangat mengenalnya.

Gadis itu tersenyum.
Dan dia membalas senyumannya.

Hari-hari berlalu dan gadis itu terus mengunjunginya.
Setiap hari. Sepanjang tahun.

Di musim panas gadis itu akan bersandar di tubuhnya yang kokoh sambil membaca buku kumpulan dongeng sembari bersenandung kecil.
Gadis itu terlindungi.
Keteduhannya yang selalu melindungi.

Di musim semi mereka akan berpegangan tangan.
Kemudian menari dan bersenandung riang di bawah jingga dan nilanya pelangi.

Di musim dingin gadis itu akan memeluk tubuhnya dengan erat.
Dan menghembus-hembuskan nafas kecilnya di lengan dan kakinya yang mencengkram tanah dengan kuat.
Gadis itu bisa merasakannya.
Punggungnya begitu hangat.

Sedang di musim gugur mereka hanya akan saling menatap.
Dia tahu bahwa gadis itu takut akan petir.
Dan dia akan selalu membelainya ketika gadis itu mulai menangis.

Air matamu akan jatuh dan masuk ke tanah.
Bergabung bersama air yang lain.
Lalu akan kembali kepadaku.
Akan selalu kembali kepadaku.

Gadis itu pun kemudian berhenti menangis.
Dengan terisak dia tersenyum menatap sosok di depannya.

Sosok itu balik tersenyum.
Merentangkan lengan-lengannya yang begitu kuat.
Gadis itu memeluknya.
Memeluk punggungnya yang begitu hangat.










Namanya Pohon.
Dan punggungnya begitu hangat.

8 comments:

Anonymous said...

Bagus ni kisahnya,
Sederhana, tp bermakna.
Singkat, tp melekat.

Indah, jika kita bs merasakannya.
Seperti seseorang yg selalu disayangi.
Inginku seperti pohon itu.

Menyayangi, menjaga, dan melindungi yg tersayang.

Makasih ya.
(langit tinggi)

Anonymous said...

Wow angin topan achmad ya preez?hohoho

Prisya Dhiba Ramadhani said...

@kak teguh
sama-sama kak :)

@anonymous
wah frontal sekali anda :)
prisya curiga ini pasti bela, hmm..

Anonymous said...

Hmmm, tapi kok bisa tau ya kalo langit Tinggi tuh aku?


(menunggu postingan baru)



Langit Tinggi

nule said...

aku suka pohon!!!

boleh di copy kah???

*hehe...

Irdina said...

blogwalking, di tunggu kunjungan baliknya :-)

Nisa moeL said...

Prisya, maap mengganggu huehehehe. Ada award nih buat Prisya di blogku. Buka link ini ya --> http://mybluespica.blogspot.com/2010/07/award-time-d.html

Makasi prisya ;)

Prisya Dhiba Ramadhani said...

@kak teguh
lho kan nama id ym nya, piye toh :D

@nule
boleh, asal nama prisya sbg author nya tetep dicantumin ya :)

@irdina
makasih ya, insya Allah ntar mampir.

@amul
wah makasih banyak amul. Ntar ya diambil awardnya kalo ada waktu luang yg sedikit lebih banyak lagi *kangen posting hiks T-T