Beberapa, menemukan cinta dalam hangatnya persahabatan.
Sementara beberapa, belajar bahwa cinta datang dari terjalinnya kebersamaan.
Dalam hidup, pun saya pernah mengalami serangkaian ragam cinta yang biasa terdefinisikan. Cinta pada pandangan pertama, yang pada umumnya berakhir dengan kekaguman yang tersimpan rapi dalam diam. Cinta yang hadir dari persahabatan, yang memberikan kesedihan ketika harus berakhir dengan menyisakan kenyataan akan dua orang karib yang telah berubah menjadi orang asing. Pun cinta dari terjalinnya kebersamaan, yang ternyata sedikit demi sedikit dapat memudar ketika kebersamaan itu hilang.
Namun, ada satu pertanyaan yang selalu mengusik saya sejak dulu hingga sekarang.
Jika dapat memilih, pada pilihan mana akan kita jatuhkan, mencintai orang yang tidak mencintai kita, atau dicintai oleh orang yang tidak kita cintai?
Pada beberapa orang pernah saya ajukan pertanyaan serupa; beberapa menjawab memilih untuk mencintai orang walaupun orang tersebut tidak terlalu mencintainya, atau malah tidak mencintainya, atau bahkan tidak mengenalnya sama sekali. Beberapa, memilih untuk dicintai walaupun orang tersebut bukanlah orang yang dengan penuh kejujuran ia cintai di dalam hatinya. Beberapa, termasuk ibu saya, berkata bahwa dalam menjalani kehidupan, tentunya kita harus menjatuhkan pilihan untuk mencintai dan dicintai, oleh satu orang yang sama.
Sayangnya, mungkin tidak semua orang mendapatkan garis kehidupan seperti ibu dan ayah saya, serta beberapa orang yang beruntung mendapatkan kesempatan untuk bersama dengan orang yang sangat mereka cintai, pun tulus mencintai mereka. Beberapa, harus menerima dan bertahan dengan lapang dada, mencintai orang yang tidak mencintai mereka, dalam kebersamaan atau bahkan tidak. Beberapa, harus terus belajar melupakan orang yang sesungguhnya benar-benar mereka cintai, untuk dicintai oleh orang yang sebenarnya tidak mereka cintai.
Garis kehidupan yang begitu rumit, yang seringnya sulit dimengerti. Bertahun saya bertanya tanpa pernah mengetahui kondisi mana antara kedua pilihan pahit tersebut yang lebih baik, yang lebih tidak menyakitkan. Sembari terus berdoa dapat menjadi bagian dari ayah dan ibu, serta beberapa orang, yang dapat bersama, menjalin kehidupan hingga menua sampai akhir hayat nanti, bersama dengan orang yang saya cintai dan mencintai saya.
Beberapa yang beruntung.
Beberapa yang bahagia di dalam setiap detik kebersamaan mereka.
Tanpa perasaan terpendam ataupun hati yang tersakiti dalam diam.
Beberapa.
Martapura, 31 Juli 2013.
14.57